Oleh : Zulfan Aris
Setiap makluk hidup memiliki
tempat hidup, tempat hidup ini disebut dengan habitat. Habitat menyediakan berbagai sumberdaya yang dimanfaatkan
oleh makhluk hidup tersebut untuk bertahan. Habitat itu sendiri memiliki
beberapa syarat sebagai pembatas suatu mahkluk hidup yang bertahan di dalamnya.
Batas bawah persyaratan tersebut disebut dengan titik minimal, batas atas
adalah titik maksimal, dan diantara keduanya terdapat titik optimal. Ketiga
titik ini biasa disebut dengan titik kardinal. Tiap titik kardinal memiliki
kisaran nilai tertentu.
Persawahan foto oleh: Zulfan Aris |
Jika suatu makhluk hidup berada
diluar titik minimal dan maksimal secara mendadak, maka makhluk hidup tersebut
akan mati atau berpindah ke tempat lain. Jika perubahanya terjadi secara
perlahan bahkan sampai ke generasi berikutnya, maka kemungkinan makhluk hidup
tersebut dapat mentoleransi dan perlahan beradaptasi dengan perubahan itu.
Walaupun demikian, kemungkinan generasi yang akan datang dapat berbeda dari
generasi sebelumnya dapat saja terjadi, bahkan sampai dapat membentuk ras
bahkan spesies baru.
Habitat
menyediakan berbagai sumberdaya untuk kelangsungan makhluk hidup di dalamnya.
Misalnya adalah tempat berlindung dari gangguan dan istirahat, tempat mencari
makan, tempat bertelur dan melahirkan, tempat untuk melakukan perkawinan dan
mencari pasangan dan lain sebagainya. Dengan demikian maka habitat suatu
makhluk hidup tersebut dapat lebih dari satu. Sekelompok lebah habitat
bersarangnya dipohon yang tinggi atau di sebuah gedung, habitat mencari
makannya dapat di taman bunga atau di kebun-kebun buah yang bunganya sedang
bermekaran. Seekor burung emprit, habitat bersarangnya di pepohonan, habitat
mencari makannya di persawahan dan beristirahat di pepohonan sekitar pinggiran
sawah. Burung-burung migran misalnya, bermigrasi dari satu negara ke negara
lain untuk mencari makan lalu kembali ke tempat asalnya untuk melakukan
perkawinan dan bertelur.
Dalam
suatu habitat tiap makhluk hidup memiliki cara tersendiri untuk bertahan dan
memanfaatkan habitat itu. Pada habitat persawahan padi dapat kita jumpai
berbagai macam jenis burung secara bersamaan, ada yang memakan biji padi, ada
yang memakan serangga, ada yang memakan katak dan ikan, ada pula yang memakan
tikus dan ular. Cara makhluk hidup tersebut dalam memanfaatkan sumberdaya yang
tersedia disekitarnya untuk hidup dinamakan dengan relung. Relung terkadang disebut juga sebagai identitas atau
profesi makhluk hidup di alam.
Relung ekologis merupakan gabungan
dari berbagai faktor biotik dan abiotik yang diperlukan makhluk hidup tertentu
untuk bertahan. Faktor-faktor biotik dan abiotik tersebut bersama-sama
membentuk habitat untuk menyediakan kebutuhan makhluk hidup di dalamnya. Relung
terbagi menjadi 2 yaitu relung khusus dan relung umum. Makhluk hidup yang
memiliki relung khusus dinamakan spesialis dan yang memiliki relung umum
dinamakan generalis.
Relung yang
berhimpitan atau bersinggungan dapat saja mengubah relung suatu makhluk hidup
dari relung asalnya. Persinggungan atau tumpang tindihnya relung makhluk hidup
dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi antar makhluk hidup. Jika kompetisi
ini terjadi, maka makhluk hidup yang kalah akan mati atau berpindah ketempat
lain. Jika kompetisi terjadi antara makhuk hidup sejenis (intraspesifik) maka
akan menciptakan relung yang lebih generalis, karena individu yang kalah harus
mencari dan memanfaatkan sumber daya yang lain untuk bertahan selain sumber
daya utamanya. Jika terjadi kompetisi berbeda jenis (interspesifik) maka akan
menciptakan relung yang lebih spesialis, karena makhluk hidup yang jenisnya
kalah bersaing harus memanfaatkan sumberdaya yang lebih sempit atau spesifik
dari sebelumnya.
Makhluk hidup
dengan relungnya di suatu habitat memiliki daerah atau wilayah yang
dipertahankannya dari makhluk hidup yang lain baik sejenis maupun berlain
jenis, daerah tersebut disebut dengan teritori.
Daerah teritori makhluk hidup berbeda tiap jenis bahkan juga tiap individunya. Makhluk hidup juga memiliki
cara berbeda dalam menandai daerah teritorinya, ada yang menggunakan air
seninya (contohnya singa, harimau, chetah) ada pula yang menggunakan suaranya
(contohnya monyet, burung).
![]() |
Singa jantan menandai daerah teritori dengan air seninya Sumber foto: www.spotonlists.com |
Jika ada hewan
lain yang memasuki daerah teritori tersebut, maka akan terjadi perkelahian atau
konflik. Hewan yang kalah akan menyingkir dengan sendirinya dari daerah
tersebut. Daerah teritori umumnya digunakan untuk menunjukkan dominansi makhluk
hidup terhadap kelompoknya (teritori dalam lingkupan yang luas). Ada pula
daerah teritori yang digunakan untuk mempertahankan aktivitas kesehariannya
(teritori dalam lingkupan yang sempit/khusus) seperti jarak makan dengan
individu lain, tempat istirahat dan bersarang dalam kelompok.
-
Soemarwoto, O. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Djambatan. Jakarta.
-
penjelasannya sangat lengkap kak
BalasHapuswuling cortez