Sabtu, 11 Oktober 2014

ORGANISMA TANAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL


Oleh: Zulfan Aris


Saya yakin sebagian dari anda akan mengerutkan kening ketika membaca judul dari tulisan ini. Berbagai pertanyaan mungkin terlontar dari dalam diri anda ketika membacanya seperti; apa hubungannya?? Kok bisa?? Apa-apaan ini?? Lebayy… dan mungkin ada juga yang tidak mengerti (hehehe). Hal ini wajar karena mungkin hanya sedikit dari kita yang mengetahui lebih jauh dan mendalam mengenai organisma tanah ini. Meskipun demikian, pastilah anda sudah tahu barang sedikit tentang organisma tanah. Yuppss… semua organisma yang hidup, mencari makan serta berkembang biak baik didalam maupun diatas permukaan tanah atau dengan kata lain semua organisma yang hidupnya bergantung pada tanah itulah yang dinamakan organisma tanah. Organisma tanah ini sangat banyak jenis dan jumlahnya, mulai dari organisma yang tidak kasat mata (mikroskopis) sampai kepada ukuran yang besar (makroskopis), yang jenisnya mulai dari bakteri hingga hewan bertulang belakang (chordata). Jika saya tanyakan contohnya, sebagian dari anda akan menjawab cacing tanah, semut, jangkrik, kaki seribu dan organisma tanah lainnya yang sudah familiar bagi kehidupan kita. Jika penjelasan paragraf pertama ini sudah umum bagi anda, maka anda sudah memahami apa itu organisma-organisma tanah. Yaa.. sesederhana itu, hehehe….
Walaupun kita sudah mengetahui tentang organisma-organisma tanah, namun hanya sedikit yang mengetahui manfaatnya terutama bagi kehidupan kita. Sebagian besar organisma tanah sebenarnya bermanfaat bagi kehidupan kita. Jumlah serta kelimpahan spesies-spesies yang berada didalam tanah sangat penting untuk kesuburan tanah, sementara kesuburan tanah sangat penting untuk ketersedian pangan dan sandang bagi penduduk dunia. Hal tersebut merupakan salah satu manfaat dari organisma tanah. Secara umum, Hieronymus Yuliprianto dalam bukunya BIOLOGI TANAH dan STRATEGI PENGELOLAANYA menyebutkan bahwa; “Biota (organisma) tanah dapat dilihat sebagai mesinnya biologi bumi dan diimplikasikan dalam sebagian besar fungsi kunci dalam menyediakan pelayanan ekosistem melalui pengendalian proses siklus hara fundamental, dinamika struktur tanah dan degradasi polutan, regulasi komunitas tumbuhan. Proses-proses tanah secara mikrobiologi memainkan peranan penting dalam menetralisir perubahan iklim global melalui perananya sebagai sumber karbon dan karbon yang hilang dan turunan gas-gas rumah kaca seperti NOX dan methane”.
Setelah membaca paragraph kedua setidaknya kita sudah memahami berbagai manfaat yang dihasilkan oleh organisma tanah. Mmm… sangat penting menurut saya. Namun hanya sedikit dari kita yang peduli akan hal itu. Melanjutkan dari manfaat organisma tanah yang terakhir menurut Hieronymus Yuliprianto tadi, yaitu “peranannya dalam menetralisir perubahan iklim global” karena inilah sesungguhnya pertanyaan terbesar sejak judul dari tulisan ini mengusik anda untuk membacanya. Yess..!! akhirnya saya berhasil mengajak anda menelaah tulisan saya lebih jauh. Hohoho… :D
Perubahan iklim global saat ini sangat erat hubungannya dengan pemanasan global (global warming) dan kerusakan lapisan ozon. Perubahan iklim merupakan ISU LINGKUNGAN yang sangat menarik perhatian sekaligus keprihatinan pada abad ke-21 ini. Perubahan iklim global sebahagian besar atau hampir seluruhnya disebabkan oleh tindakan manusia. Eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) yang berlebihan seperti penggundulan hutan, pencemaran lingkungan (tanah, air dan udara) dan pemakaian zat atau bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan merupakan latar belakang dan akar dari segala permasalahan tersebut.
            Setelah kita sadar akan marabahaya yang dapat ditimbulkan oleh perubahan iklim global tersebut dikemudian hari, berbagai tindakanpun dilakukan untuk mengatasi hal tersebut seperti mengeluarkan aturan-aturan yang membatasi aktivitas manusia terhadap lingkungannya. Salah satu tindakan yang banyak dilakukan adalah dengan menggalakkan penanaman kembali hutan-hutan yang telah gundul (reboisasi) serta menetralisir pencemaran ekosistem perairan terutama laut dengan memanfaatkan serangkaian peralatan bioteknologi. Langkah-langkah berikutnya yang diambil adalah dengan mengurangi pemakaian alat-alat atau zat kimia yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan.
            Lantas, dimana pengaruh organisma tanah dalam perubahan iklim global???
            Jika pencemaran dan kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia itu menggangu atau bahkan merusak habitat hidup organisma tanah (dalam hal ini tanah), maka tak ayal hal ini akan berimbas kepada kehidupan organisma tanah. Pengaruh dari kerusakan dan berkurangnya organisma tanah ini tidak secara langsung berimbas kepada perubahan iklim terutama iklim global, namun melalui serangkaian permasalahan dengan melibatkan faktor biotik dan abiotik lain. Jika hal ini terjadi maka efek yang ditimbulkan sangat besar layaknya efek domino. Faktor-faktor biotik dan abiotik yang berkolerasi dengannya antara lain; tanah, unsur-unsur hara, tumbuhan, Oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2). Lebih lanjut akan dibahas pada paragraf berikutnya.. hehe…
            Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa organisma tanah dalam aktivitasnya adalah sebagai sumber karbon dan karbon yang hilang dan turunan gas-gas rumah kaca seperti NOX dan methana yang penting dalam menetralisir perubahan iklim global. Selain itu, organisma tanah juga menyediakan unsur hara yang penting bagi kesuburan tanah. Tanah yang subur tentu merupakan syarat utama bagai kelangsungan semua tumbuhan darat sebagai salah satu produsen O2 dan yang juga menciptakan IKLIM MIKRO. Gabungan antara iklim mikro satu dengan iklim mikro lainya dari tumbuhan inilah salah satunya yang akan menciptakan IKLIM GLOBAL. Nah…. Sekarang coba anda pikirkan jika organisma-organisma tanah ini terganggu dan populasinya turun drastis akibat berbagai pencemaran tanah dan kerusakan lainnya, maka imbasnya adalah kesuburan tanah menjadi berkurang atau terganggu dan berimplikasi pada kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan atau bahkan tumbuhan itu tidak mampu hidup sama sekali. Jika ini terjadi maka suplai O2 bebas di alam akan berkurang begitu juga dengan iklim-iklim mikro lainya. Bila iklim-iklim mikro ini berkurang, BAYANGKAN DAMPAKNYA TERHADAP IKLMIM GLOBAL!!!.
            Begitu kita memahami sesuatu tentang masalah tersebut, kita mulai bisa memikirkan tentang hubungan antara organisma-organisma tanah terhadap kesuburan tanah, lalu kesuburan tanah terhadap kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan di bumi, dan kelangsungan hidup tumbuhan terhadap suplai oksigen dan iklim mikro yang dihasilkannya, serta hubungan antara iklim-iklim mikro yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dengan iklim global di bumi. (skemanya kurang lebih seperti gambar dibawah).


Tujuan terbesar saya dalam tulisan ini adalah untuk meyakinkan orang-orang bahwa kita tidak bisa menganggap bahwa keanekaragaman organisma-organisma tanah itu tidak terkait dengan yang ada diatas tanah apalagi hal-hal penting seperti perubahan iklim. Dulu banyak orang menganggap bahwa laut adalah tempat sampah raksasa, dan banyak orang menganggap tanah seperti itu juga. Namun saat ini kita telah mengetahui bahwa banyak organisma di laut yang melaksanakan berbagai proses bermanfaat bagi kita, meskipun banyak yang belum kita kenal. Hal ini menurut saya juga berlaku bagi tanah dan semua organisma yang ada didalamnya.. so.. jangan remehkan hal-hal kecil disekitar kita!!

silahkan meninggalkan komentarnya.. :)

1 komentar: